Selasa, 29 Desember 2015

MONTASE

MONTASE
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, montase adalah komposisi  gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur beberapa sumber (Depdiknas 2001).
Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil Gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar. Ini merupakan salah satu contoh sederhana dari karya montase.
Montase dua dimensi dianggap seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari gmbar-gambar yang sudah jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan karya ilustrasi. Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase tiga dimensi berbentuk setting.

§      Material Montase
Untuk pembelajaran di tingkat SD tentang Motase tidaklah jauh berbeda dengan montase pada umumnya kerena prinsip kerja antara mozaik dan montase hampir sama. Yang membedakan hanyalah objek yang hendak dibuat dan materi yang digunakan.
Material untuk montase yang biasa dipergunakan dalam kegiatan seni pada umumnya akan jauh berbeda dengan material yang dipergunakan untuk media ekspresi dalam pembelajaran montase di SD  karena montase disamping sebagai karya dua dimensi juga tiga dmensi.
§      Bahan Pewarnaan
Dalam pembuatan  Montase tidak banyak membutuhkan bahan pewarna yang berupa cat, karena pada pembuatan karya kolase,mozaik dan montase seringkali menggunakan pewarnaan yang sudah jadi yaitu warna sudah ada pada benda tersebut.
Contoh: kertas berwarna tidak perlu diberi pewarna lagi, kaca pada mozaik tidak perlu diberi pewarna lagi Karena warna kaca itulah yang nantinya akan membuat warna-warni mozaik tersebut. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa pewarna untuk kolase, mozaik dan montase tidak banyak dibutuhkan , karena sudah membutuhkan warna asli.

v  Teknik Membuat Montase
Karya montase adalah karya seni rupa yang mengombinasikan dari beberapa unsur, baik unsur dua dimensi maupun insur tiga dimensi.
Pada pembuatan montase tidak beda jauh dengan mozaik dan kolase, yaitu membuat karya seni rupa dengan menggunakan sistem tempel. Adapun cara menempelnya dapat dengan di lem, dijahit, dilas dan dipaku atau cukup disusun tanpa menggunakan perekat.
Langkah – langkah pembuatan Montase :
         Siapkan majalah, koran atau foto menarik yang akan digunakan, lem yang akan digunakan untuk menempel, kertas gambar sebagai tempat menempel, gunting dan warna seperti krayon atau pensil warna.
         Gunting gambar yang menarik pada majalah, koran, atau foto tersebut.
         Kemudian tempelkan gambar tersebut pada kertas gambar.
         Setelah menempelkan gambar, siswa dapat menambahkan arsiran pada latar gambar tersebut menggunakan krayon atau pensil warna. Namun, jangan sampai warna tersebut mendominasi pada gambar tersebut.
         Setelah selesai, maka gambar ini akan berbentuk susunan baru dan menghasilkan cerita yang baru.

MAKRAME

MAKRAME 

Seni Kerjainan Makrame adalah seni kerajinan yang memanfaatkan tali dan benang untuk menciptakan aneka ragam aksesoris dan produk. Seni ini juga maerupakan salah satu contoh seni rupa terapan.
Awalnya kerajinan ini bermula dari teknik tali temali yang berhubungan dengan ikat dan simpul menyimpul yang kebanyakan dikerjakan oleh para pelaut diwaktu senggang. Mereka mencoba membuat berbagai akseseoris dan berbagai barang yang memanfaatkan tali di sekitar mereka. Selain itu mereka juga ada yang serius memanfaatkan makrame bukan hanya pekerjaan yang dilakukan untuk mengisi waktu luang saja.
Secara umum bisa disimpulkan seni kerajinan Makrame adalah suatu bentuk seni kerajinan simpul-menyimpul yang pembuiatannya dengan cara digarap menggunakan rangkaian benang awal dan akhir sebuah hasil tenunan, dengan menciptakan banyak simpul pada rantai benang itu sehinga terbentuk berbagai jumbai dan rumbai.

Jika kamu ingin menguasi teknik seni kerajinan ini, maka kamu harus memahami beberapa simpul dasar terlebih dahulu. Hal yang harus diperhatikan, sebelum kamu akan berlatih menyimpul, terlebih dahulu siapkan tali yang ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Usahakan tali yang dipakai bersifatlentur dan tidak kaku. Di bawah ini ada beberapa simpul dasar yang bisa kamu pelajari agar bisa memahami bentuk-bentuk seni kerajinan ini.

1. Simpul Kepala

Untuk jenis simpul ini diperlukan tali yang bisa direntangkan sebagai tempat menyimpulkan simpul kepala. Kamu dapat membuat simpul-simpul ini berulang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan.

2. Simpul Rantai

Untuk simpul ini tali-tali itu membentuk sebuah rantai.

3. Simpul Mati


Cangreud Mulang adalah sebutan simpul mati dalam bahasa sunda, sedangkan Tali Sorong merupakan sebutan dari istilah simpul hidup. Disebut simpul mati karena ikatannya sangat kuat sehingga susah dibuka, sedangkan disebut simpul hidup karena ikatannya sama lumayan kuat, namun sangat mudah untuk dibuka.

4. Simpul Tunggal

Simpul Tangga terlihat seperti tangga
kerajinan-baru.blogspot.com

Hasil dari simpul ini akan terlihat seperti tangga. Desain bentuk dapat diputar ke kanan atau ke kiri. Lakukan percobaan terus menerus agar dapat menghasilkan sesuai keinginanmu.

5. Simpul Ganda

Cara membuat simpul ganda ini cukup mudah, yaitu cukup menyediakan dua utas tali yang warnanya berbeda, supaya jalinan kedua utas tali itu terlihat jelas.

Di bawah ini kamu bisa melihat variasi simpul ganda, sedangkan pada gambar yang paling bawah kamu bisa melihat gabungan antara dua macam simpul.

Simpul ganda tanpa gabungan
kerajinan-baru.blogspot.com
Gabungan dua simpul ganda yang disatukan
kerajinan-baru.blogspot.com

6. Simpul Gordin

simpul gordin merupakan deretan simpul yang menyerupai garis.
kerajinan-baru.blogspot.com
Berbagai macam bentuk simpul gordin
kerajinan-baru.blogspot.com

Simpul ini merupakan rangkaian simpul yang nyaris menyerupai garis bergandengan dan terputus-putus. Di buat untuk membuat variasi ikatan. Simpul ini dapat di bentuk dalam berbagai macam variasi, contohnya: diagonal, horizontal dan vertikal. Manfaat simpul diperuntukkan untuk bisa membentuk suatu variasi ikatan dalam membuat tirai, partisi ruang atau gordin.





ORIGAMI



ORIGAMI (Seni Melipat Kertas)
Di Jepang, seni melipat kertas ini dinamakan Origami. Kertas yang digunakan ialah kertas tipis (70 - 100 gram) berukuran bujur sangkar (segi-4 beraturan sama sisi). Dengan melipat kertas kita dapat membuat aneka bentuk hiasan dan mainan yang tiga dimensional, serta mendekati rupa makhluk hidup atau benda sehari-hari yang akrab dengan lingkungan kita. Oleh karena yang disajikan pada lembaran ini hanya beberapa contoh lipatan, maka untuk memperkayanya, kembangkan imajinasi dan fantasi Anda dengan mencoba menciptakan beberapa bentuk lain dengan teknik melipat. Ikuti urutan (berdasarkan nomor) tentang prosedur kerjanya.


TOPENG BUBUR KERTAS




M3 MELIPAT MENGGUNTING MENEMPEL


M3 (melipat, menggunting, menempel)
Kegiatan melipat, menggunting dan menempel (M3) merupakan permainan menciptakan kreasi bentuk dengan menggunakan bahan kertas (yang berwarna sebaiknya). Bahan dan alat yang diperlukan: kertas agak tebal, kertas berwarna, lem, gunting/cutter. Prosedur pengerjaan:
(a)    Ambil selembar kertas warna. Lipat di tengah-tengah sisi panjangnya. Selanjutnya hasil lipatan tadi dilipat lagi pada tengah-tengah sisi panjangnya.
(b)    Hasil dua kali lipatan tadi digunting pada beberapa tempat. Ada bagian yang dibuang. Bentuk guntingan bergantung pada kreasi masing-masing.
(c)    Bila dianggap sudah cukup guntingannya, lipatan dibuka.
(d)    Hasilnya ditempel pada kertas yang agak tebal menggunakan lem.
(e)    Jumlah lembaran yang ditempel bervariasi baik dalam jumlah maupun warnanya.