Kamis, 22 Oktober 2015

TUGAS KELOMPOK MEMBATIK SEDERHANA

Bahan dan alat yang diperlukan: lilin, krayon, pewarna, kertas, kuas
sederhana, tempat air/pewarna, dan koran bekas.
Prosedur pengerjaannya:
(a) Membuat kuas sederhana dari kapas dengan lidi atau tusuk sate sebagai tangkainya. Kuas itu dibuat dengan cara melilitkan sejumlah kapas pada salah satu ujung lidi atau tusuk sate, besarnya kurang lebih sebesar ibu jari orang dewasa. Supaya tidak lepas, ujung lilitan kapas diikat dengan tali atau benang. Buat 3 buah kuas.
(b)    Menyiapkan pewarna. Pewarna yang dapat digunakan pada kegiatan membatik sederhana ini ada yang tergolong pada pewarna buatan dan pewarna alam. Yang termasuk pewarna buatan di antaranya: cat air, ontan/sepuhan (berbentuk serbuk), pewarna kue cair. Kunyit, daun suji, buah ganola, gambir adalah sebagian dari bahan pewarna alam.
Bila sudah ditentukan pewarna mana yang akan digunakan,buatlah larutan nya pada tempat pewarna yang sudah disediakan.
Usahakan larutan pewarna tersebut tidak terlalu encer. Siapkan beberapa macam warna, hal ini akan diperlukan bila akan membuat gambar yang memiliki banyak warna atau membuat campuran warna.
(c)    Membuat gambar. Buatlah gambar dengan lilin di atas kertas yang sudah disediakan. Kertas yang digunakan diantaranya: kertas gambar, kertas hvs, stensil. Tentu saja gambar tidak akan kelihatan.
(d)    Memunculkan gambar. Letakkan kertas yang sudah digambari di atas kertas koran. Pulaslah kertas tersebut dengan kuas sederhana yang terlebih dahulu dicelupkan pada larutan pewarna. Pemulasan dapat hanya dengan satu warna, bisa pula beberapa warna bergantung pada pilihan. Bila pada saat menggambar menggunakan lilin penerangan yang berwarna putih, maka garis-garis gambar akan berwarna putih. Apabila dikehendaki garis- garis gambar berwarna, pada saat menggambari kertas harus menggunakan krayon berwarna.
Karya Membatik Sederhana (Media Kertas, lilin, cairan warna)



FINGER PAINTING

Bahan yang diperlukan: kertas gambar, hvs, atau sejenisnya, bubur
terigu, pewarna, kertas koran bekas, dll.
Prosedur pengerjaan:
(a)    Letakkan kertas gambar atau sejenisnya di atas alas koran.
(b)    Selanjutnya letakkan bubur terigu di atas kertas gambar tersebut secukupnya. (Bubur terigu dibuat dari 2 bagian tepung terigu dicampur 5 bagian air, diaduk rata, selanjutnya dipanaskan di atas api sampai "matang").
(c)    Campurkan pewarna pada bubur yang diletakkan pada kertas, kemudian aduk hingga rata.
(d)    Mulailah menggambar dengan jari-jari tangan dengan cara menekan menarik, mendorong, menyeret, bubur berwarna pada kertas tadi.









Kamis, 15 Oktober 2015

TEKNIK MOZAIK DAN MONTASE



MAKALAH
MONTASE DAN MOZAIK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Dosen Pengampu : 
Bapak Muhammad Reyhan Florean , M.Pd


Disusun Oleh :
Kelompok 5

            
                    Ayu Novita Pristiani                      NPM 14186206094
               
                      Astrid Lusy Ayuningtyas               NPM 14186206095
Ingrid Bela Suastiaji                       NPM 14186206096
Lintang Permata                             NPM 14186206097
Desy Kartika Sari                           NPM 14186206329

Kelas : 3C


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG
Tahun Akademik 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul MONTASE DAN MOZAIK” merupakan tugasdari mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan  Kerajinan yang dibina oleh Bapak Muhammad Reyhan Florean , M.Pd
Kami merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam  menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.


Tulungagung, Oktober 2015


Penulis










DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................... ... ii   
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii

                   1.1 Latar Belakang............................................................................ 1
                   1.2 Rumusan Masalah....................................................................... 1
                   1.3Tujuan........................................................................................... 1

2.1 Montase....................................................................................... 2   
2.2 Mozaik .................................................................................... ... 7
2.3 Proses Kreasi Montase dan Mozaik............................................ 9
2.4 Pengembangan Ide Montase dan Mozaik.................................. 11

3.1 Kesimpulan................................................................................. 13
3.2 Saran........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 14





BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Mozaik dan Montase merupakan bagian atau cabang dari seni rupa yang agak kurang diperhatikan keberadaannya bahkan kurang dimengerti oleh masyarakat umum, karena dari ketiga cabang seni rupa ini masih dianggap sebagai seni lukis, seni patung, seni gambar. Dilihat dari bentuk hasilnya karya ketiga tersebut merupakan paduan dari beberapa bagian,  karya kolase terdapat kolaborasi dari seni lukis, seni kriya, seni dekorasi bahkan terdapat unsur ilustrasi.
Pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan kolase, mozaik, mdan montase merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru Taman Kanak-kanak, karena proses keterampilan kolase, mozaik, dan montase bagi anak usia Taman Kanak-kanak merupakan kegiatan bermain sekaligus berseni dalam kegiatan anak. Senang bermain adalah naluri badi setiap anak terlebih pada usia dini, yang akhirnya dapat ikut serta/berperan dalam mematangkan emosional bagi anak sehingga anak dapat memenuhi kebutuhan setiap fase perkembangan psikologi anak.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud montase  dalam karya seni dua dimensi ?
2.      Apakah yang dimaksud mozaik dalam karya seni dua dimensi ?
3.      Bagaimana proses kreasi montase dan mozaik pada Anak Usia Dini ?
4.      Bagaimana cara pengembangan ide gagasan pada anak usia dini tentang berkarya mozaik dan montase

1.3 Tujuan Masalah
1.      Menjelaskan tentang montase  dalam karya seni dua dimensi
2.      Menjelaskan tentang mozaik dalam karya seni dua dimensi
3.      Menjelaskan proses kreasi montase dan mozaik pada Anak Usia Dini
4.      Menjelaskan cara pengembangan ide gagasan pada anak usia dini tentang berkarya mozaik dan montase

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Montase








Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, montase adalah komposisi  gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur beberapa sumber (Depdiknas 2001).
Karya montase dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya diambil Gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar. Ini merupakan salah satu contoh sederhana dari karya montase.
Montase dua dimensi dianggap seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari gmbar-gambar yang sudah jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan sehingga menjadi satu kesatuan karya ilustrasi. Montase disamping dibuat dua dimensi juga tiga dimensi, montase tiga dimensi berbentuk setting.

§      Material Montase
Untuk pembelajaran di tingkat SD tentang Motase tidaklah jauh berbeda dengan montase pada umumnya kerena prinsip kerja antara mozaik dan montase hampir sama. Yang membedakan hanyalah objek yang hendak dibuat dan materi yang digunakan.
Material untuk montase yang biasa dipergunakan dalam kegiatan seni pada umumnya akan jauh berbeda dengan material yang dipergunakan untuk media ekspresi dalam pembelajaran montase di SD  karena montase disamping sebagai karya dua dimensi juga tiga dmensi.
§      Bahan Pewarnaan
Dalam pembuatan  Montase tidak banyak membutuhkan bahan pewarna yang berupa cat, karena pada pembuatan karya kolase,mozaik dan montase seringkali menggunakan pewarnaan yang sudah jadi yaitu warna sudah ada pada benda tersebut.
Contoh: kertas berwarna tidak perlu diberi pewarna lagi, kaca pada mozaik tidak perlu diberi pewarna lagi Karena warna kaca itulah yang nantinya akan membuat warna-warni mozaik tersebut. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa pewarna untuk kolase, mozaik dan montase tidak banyak dibutuhkan , karena sudah membutuhkan warna asli.

v  Teknik Membuat Montase
Karya montase adalah karya seni rupa yang mengombinasikan dari beberapa unsur, baik unsur dua dimensi maupun insur tiga dimensi.
Pada pembuatan montase tidak beda jauh dengan mozaik dan kolase, yaitu membuat karya seni rupa dengan menggunakan sistem tempel. Adapun cara menempelnya dapat dengan di lem, dijahit, dilas dan dipaku atau cukup disusun tanpa menggunakan perekat.
Langkah – langkah pembuatan Montase :
         Siapkan majalah, koran atau foto menarik yang akan digunakan, lem yang akan digunakan untuk menempel, kertas gambar sebagai tempat menempel, gunting dan warna seperti krayon atau pensil warna.
         Gunting gambar yang menarik pada majalah, koran, atau foto tersebut.
         Kemudian tempelkan gambar tersebut pada kertas gambar.
         Setelah menempelkan gambar, siswa dapat menambahkan arsiran pada latar gambar tersebut menggunakan krayon atau pensil warna. Namun, jangan sampai warna tersebut mendominasi pada gambar tersebut.
         Setelah selesai, maka gambar ini akan berbentuk susunan baru dan menghasilkan cerita yang baru.
Contoh hasil karya Seni Rupa Montase :

Gambar-gambar ini berasal dari majalah TK dan gambar-gambar dari internet. Pada gambar ini menceritakan kegiatan anak-anak sehari-harinya yaitu bermain dengan teman-temannya di halamn rumah mereka.

(GAMBAR PEGUNUNGAN)
            Dari gambar diatas yaitu bercerita tentang kehidupan di dunia. Suatu hari ada sekelompok binatang laut Negara maju yang kesasar pada daratan di pegunungan, dan di pegunungan tersebut terdapat persaingan antar politik yang merajalela untuk memajukan bangsa tetapi tidak ada buktinya.
            Di satu sisi kanan terdapat gambar tokoh-tokoh politik yang saling mengejek, adanya kancah politik untuk memperebutkan suatu kedudukan sehingga terjadinya suatu persaingan antar kelompok ataupun individu yang menjajikan akan memajukan bangsa dan Negara yang lebih baik lagi. Di sisi lain terdapat gambar animasi kartun yang bingung dengan suasana baru mereka dan bukan di bawah air, mereka merasa berbeda dengan tempat tinggalnya yang begitu maju yaitu di bawah air berbeda dengan tempat yang di datangi sekarang ini begitu kurang memadai dan nyaman. Mereka merasa bingung untuk pergi dari tempat itu yang sedangkan tokoh politik sibuk bersaing.
            Terdapat satu sisi yaitu anak ayam sedang bermain laptop, yaitu dia sedang sibuk bermain Facebook dan jejaring sosial lainnya. Tanpa di damping orangtua dalam membuka internet dari sejak kecil, anak ayam itu tidak mengerti mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya, hanya suka bermain dengan internet. Karena adanya masalah yang begitu rumit, maka datanglah peri untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran yang akan terjadi. Dia ingin menyelamatkan dunia yang kacau sehingga nantinya damai seperti dulu kala.

v Teknik Pewarnaan pada Montase
Jarang ditemukan pembuatan karya kolase, mozaik dan montase memberikan pewarnaan setelah rangkaian karya tersebut jadi. Karena pemberian karya yang sudah terangkai tidak dapat memberikan hasil akhir yang bagus.
Pewarnaan tiga karya tersebut dilakukan pada waktu material belumn dirangkai. Kebanyakan material sudah memiliki warna alam/asli dari benda sebelum dipakai sebagai material kolase, mozaik dan montase. Contoh : pecahan kaca, keramik, kayu, batu, daun.

2.2 Mozaik







Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan bahan keras berwarna yang disususn dan ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas 2001).
Pengertian Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan , ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan benda- benda itu , antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca, potongan kertas , potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat garis kontur yang membaasi ruangan atau bidang tidak menggunakan pewarna yang dioleskan, tetapi menggunakan  tempelan- tempelan yang berbeda warna. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping siftanya yang dua dimensi, masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya walaupun bahannya digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca, pecahan keramik dll. Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan atau kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah gambar.Mozaik dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya kemudian cari bahannya baru menentukan idena karna harus berfikir bagaimana caranya memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya.

v  Material Mozaik
Mengenai persiapan materialnya mozaik lebih mudah karena terdiri dari satu jenis bahan material pokoknya. Pembuatan mozaik pada umumnya berbeda dengan mozaik untuk pembelajaran di SD, teutama mengenai bahan dasarnya tetapi prinsip kerjadan kaidah kesenirupaannya tetap sama.

1.   Material Mozaik dalam Pengertian Umum
Mozaik pada umumnya adalah karya seni yang menginginkan estetika dan memiliki tujuan praktisi yaitu untuk kepentingan terapan, karya mozaik sering dipakai untuk hiasan dinding, pintu, sopi-sopi rumah, dan perangkat mebeler. Pada seni modern tentang mozaik di Jepang  yang telah dikenal secara umum yaitu Patchwork and Quilting. Patchwork and Quilting adalah seni menyambung serta mengombinasikan kain-kain perca. Dalam menyambungkan dan mengombinasikan ini tidak terdapat aturan yang khusus, dapat disambung dengan cara dijahit atau di lem tergantung pada kreativitas oleh pembuatnya. Contoh karya Patchwork and Quilting adalah sarungbantal, sprei, alas vas bunga, taplak meja, gantungan handuk, hiasan dinding, tas, alas kaki, tempat tisu dan lainnya. Pembuatan mozaik sangatlah banyak material yang dapat digunakan sesuai dengan kreativitas anda.
2. Material Mozaik untuk Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak
Tentu akan berbeda material yang dipakai untuk karya mozaik dengan yang dipakai pada umumnya. Karena mozaik bagi anak SD merupakan media pengungkap ide estetika, bukan untuk pembuatan  mozaik yang memiliki nilai praktis. Ada beberapa contoh material yang dipakai untuk pembelajaran mozaik di tingkat SD, antara laim : kertas, kancing baju, potongan kain,biji-bijian, daun kering, potongan kayu,potongan tripleks uang kecil-kecil, biji korek api, dan lainnya karena seni mozaik itu sangat banyak bahannya, yang utama adalah kreativitas anda memilih dan mengajak siswa untuk berekspresi dengan media yang anda tentukan.

v  Teknik Membuat Mozaik
Mozaik terdiri dari dua dimensi dan tiga dimensi. Tetapi prinsip kerjanya sama, yaitu menempelkan potongan benda-benda lain. Benda-benda tersebut dapat berupa pecahan kaca, pecahan keramik, potongan kayu, batu, gunting, kertas, guntingan dari daun kering, dan lain sebagainya selama masih berbentuk potongan yang lembarnya dapat disusun dalam bidang yang telah disediakan.
Pewarnaan pada mozaik ini dipilih dari bahan/material mozaik yang akan di tempel yang memiliki warna asli, artinya warna tersebut asli dari warna kaca, mika, keramik, daun, kayu, sehingga nantinya tidak perlu menambahkan pewarnaan setelah ditempelkan. Untuk menghasilkan corak gambar yang elastis atau dekoratif, maka anda harus mengatur warnanya tersebut dari susunan materialnya.
Salah satu contoh dalam pembuatan mozaik :
Siapkan kertas karton/kertas tebal yang diberi pola atau motif gambar. Karena bahan dasarnya dari karton atau kertas lain, maka maaterialnya yang ditempelkan adalah potongan kertas, daun, rumput kering, plastik.kemudian tempelkan dengan menggunakan lem disusun menurut tujuan gambar yang diinginkan.
Untuk material seperti kaca, kayu, keramik, batu, biasanya ditempelkan pada dinding, tembikar, lantai atau papan yang diperuntukan untuk hiasan mozaik



Contoh hasil karaya Seni Rupa Mozaik :
Dalam menempel mozaik ini dibutuhkan ketelitian, kecermatan dan yang paling utama adalah kesabaran. Jika tidak memiliki kesabaran maka gambar yang dibuat tidak dapat diselesaikan dengan baik karena dalam menempel dan memadukan warna-warna sangatlah susah. Dalam pemilihan kertas lebih baik menggunakan majalah bekas karena dengan majalah bekas kita akan mendapatkan berbagai variasi warna dan tingkat warnanya lebih cerah. Kelompokkan warna-warna yang sama agar mudah dalam memilih, jika dicampur menjadi satu akan menghambat dalam memilih warna. Menempel menggunakan jari tangan agak sedikit susah karena banyak potongan yang lain ikut menempel pada jari kita. Gunakan alat bantu yang ujungnya agak lancip, misalnya ujung gunting atau pensil. Dengan cara ini akan lebih mudah dan lebih cepat. Dalam memadukan warna jika memperhatikan gelap terang warna maka akan menghasilkan gambar yang lebih bagus. Sekian pengalaman menggambar menggunakan teknik mozaik dari saya semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

2.3 Proses Kreasi Mozaik dan Montase pada Anak Usia Dini
Proses kreasi atau proses kreatif merupakan tahapan yang harus dilalui oleh seseorang dalam suatu karya seni yag dalam hal ini adalah kolase, mozaik, dan montase. Mulai dari proses memperoleh, dan menemukan sumber ilham atau inspirasi, gagasan hingga proses mewujudkan dalam karya kolase, mozaik, dan montase. Dalam hali ini impresi yang dirasakan, dipikirkan, dan dihayati oleh seseorang dituangkan sebagai ekspresi yang personal dalam wujud karya kolase, mozaik, dan montase.
Kreasi dalam pembuatan karya tersebut melalui tahapan-tahapan, yaitu: tahap rasa, tahap karsa, tahap cipta dan tahap karya. Tahapan dari yang bersifat rasa dan karsa sampai ke bentuk yang bersifat fisikal.
1.      Tahapan Rasa
Merupakan proses psikologi yang terjadi dalam diri seseorang pada saat stimulus ditangkap oleh seseorang melalui fungsi indrawi. Hal ini melalui proses pengamata, pemusatan perhatian dan kesadaran estetika terhadap objek yang kemudian diapresiasikan sehingga memperoleh rangsangan yang bersifat internal yang berasal dari luar dirinya. Stimulus yang berupa rangsangan ini menimbulkan semacam getaran atau dalam istilahnya Cicelia “sensasi indrawi” (2006). Sensasi ini pada aealnya belum memiliki makna, tetapi lama kelamaan dapat menjadi bermakna karena bertambahnya pengalaman personal yang selalu berdekatan dengan seni.
Selanjutnya proses mempersepsi, proses ini merupakan lanjtan dari proses rasa sensasi, lalu setelah dirasakan akan menimbulkan kesan yang memiliki makna tertentu pada dirinya. Dalam proses pencerapan ini terjadilah asosiasi dan mekanisme kemampuan (intelektual) yang lain, yaitu: kemampuan membedakan (diferensiasi), kemampuan membandingkan (komparasi). Kemampuan persamaan (analogi) yang akhirnya dapat menyimpulkan (sintesis). Dan kesemuanya ini menghasilkan pengalaman bermakna yang lebih luas dari sebelumnya.

2.      Tahapan Karsa
Merupakan proses psikologi yang terjadi pada diri seseorang yang memiliki kaitan dengan rangkaian proses merenungkan, proses menanggapi, proses menikmati kesan pada saat akan menuangkan gagasan dalam berkarya.
Proses merenungkan, merupakan proses dalam membangun tanggapan-tanggapan yang mendalam terhadap sensasi-sensasi indrawi yang sering disebut pula sebagai kesan (impresi). Adapun tanggapan atau kesan (impersi) yang ada kaitannya dengan pemikiran secara sadar disebut interprestasi, sedangkan tanggapan-tanggapan atau kesan yang ada hubungannya dengan perasaan seseorang disebut emosi.
Untuk merespon atau menanggapi kesan yang lebih mendalam dibutuhkan fungsi aktif intelektual yang kemudian dipadukan dengan emosi. Dari perpaduan fungsi-fungsi ini akan membentuk pemahaman yang dalam mengenai apa yang telah dirasakan oleh seseorang dalam proses menikmati suatu seni. Emosi estetis adalah emosi timbul karena impersi (kesan) yang mendalam terhadap perasaan pada waktu terjadi sensasi dalam proses penikmatan seni. Maka tanpa faktor impresi, suatu proses penikmatan seni tidak dapat tercapai.
Rasa dan karsa merupakan rangkaian proses yang saling berhubungan dan merupakan tahapan yang sangat penting., karena proses ini sebagai sumber munculnya gagasan atau inspirasi yang kemudian diekspresikan. Gagasan atau inspirasi merupakan sumber untuk prosesnya kreasi yang kemudian dimunculkan berupa ungkapan secara spontan dan melalui proses pencarian/terencana tentang ide dengan diupayakan secara sengaja. Jadi, pemunculan gagasan atau inspirasi dapat dengan cara spontan dan secara sengaja (terencana).

3.      Tahap Cipta
Mencipta, maksudnya merupakan proses memanifestasikan atau menghadirkan sesuatu gagasan atau imajinasi seni menjadi bentuk karya fisik berupa karya dua dimensional. Gagasan atau imajinasi yang berupa rancangan pikiran abstrak kemudian melalui proses pemfisikan menjadi bentuk fisik yang bersifat indrawi. Kesan yang dirasakan dan dipersepsikan oleh seseorang pada saat penikmatan seni kemudian diolah dalam proses fisik menjadi bentuk fisik.

4.      Tahap Karya
Karya merupakan proses dari gagasan atau ide dan berkembang menjadi fisik (cipta) yang ppada akhirnya terbentuklah “karya seni rupa”. Seperti kolase, mozaik, dan montase. Hasil karya penaplikasiannya mengikuti kaidah-kaidah estetika namun bentuk fisiknya tergantung dari teknik (imitasi dan modifikasi) yang digunakan.
Bentuk imitasi adalah meniru hal-hal yang telah ada, sehingga dalam berkarya berusaha menciptakan karya sesuai dengan bentuk yang sebenarnya. Bentuk modifikasi dibagi beberapa cara, yaitu: stilisasi, adalah mengubah bentuk dengan cara deformasi adalh mengubah bentuk dengan cara menyederhanakan bentuk struktur bentuk sebuah objek estetis, distori adalah proses perubahan bentuk-bentuk dengan cara menghancurkan struktur bentuk sebuah objek estetis. Hal ini banyak terjadi pada pembuatan karya seni moozaik.

2.4 Pengembangan Ide gagasan pada Anak Usia Dini tentang Berkarya Mozaik dan Montase
Anak harus diberikan stimulus estetis atau rangsangan berekspresi untuk mengungkapkan idenya kepada mereka yang belum mempunyai ide. Agar terarah dan mengerti rambu-rambu tentang kolase, mozaik, dan montase, maka perlu diberikan gambaran secara sederhana tentang batasan-batasan dan media bahan dan alat.

1.      Bahan dan Alat
Anak Usia Dini imajinasinya masih murni, sehingga proses pengungkapan imajinasi mereka menjadi sebuah karya rupa seperti halnya mereka sedang bermain Dalam penggunaan alat harus dipertimbangkan segi keamanannya, karena tidak jarang pada anak usia dini dalam kegiatan pembelajaran, apalagi kegiatan tentang seni rupa maka anak-anak dalam belajarnya didominasi oleh bermain yang sering mengarah kepada bercanda. Oleh karena itu, harus menyiapkan alat yang cukup aman untuk pembelajaran kolase, mozaik, dan montase. Bahan dan alat untuk karya kolase, mozaik, dan montase di Taman Kanak-kanak.
Bahan  : Kertas, kain, gabus, lem, daun kering, sedotan, gelas bekas aqua, potongan kayu dadu , benang, biji-bijian, sendok plastik, karet, benang, manik-manik, atau masih banyak media lain.
Alat     : gunting khusus untuk anak-anak, penggaris
Beberapa karya yang dapat dikerjakan oleh anak usia dini di SD yaitu:
1.    Mozaik
a.              Mozaik dua dimensi guru sediakan kertas karton kemudian siswa mengisi potongan-poongan kertas yang warna- warni dengan mengunakan lem dapat juga mengunakan daun kering.
b.             Mozaik tiga dimensi menyediakan botol plastik, gelas aqua,kendi dari gerabah.menempelpotongan kertas-kertas dan daun kering, dan biji-bijian yang telah disediakan.tempel sesuai dengan selera dan motuf yang telah disediakan. Dapat berupa kupu-kupu, burung  dan binatang lainnya.
2.   Montase
a.       Jika taman berpasir ajak anak-anak membuat market pada taman langsung dengan mengunakan bekas kardus, kotak rokok, korek api, daun kering , keramikpecahan krikil  dan lain-lain.
b.      Montase dua dimensi sediakan potongan kertas dari yang sudah di gunting seperti gambar kendaraan, orang, tumbuhan dan lain-lain. Memadukan gambar sehingga menjadi satu kesatuan
c.       Memotong kertas warna dengan motif-motif mobil-mobil, kerta, rumah, pohon, binatang matahari bintang dan lain-lain. Dengan cara teknik menempil sebuah gambar dengan ilustrasi.
d.      Bentuk atau imajinasibagi anak usia dini yaitu:
a.       Sederhana
b.      imitatif
c.       interpretatif
d.      abstrak


BAB III
PENUTUP

\3.1    Kesimpulan
Pada ketiga seni rupa yaitu, mozaik, kolase dan montase kurang di perhatikan masyarakat. keberadaannya bahkan kurang dimengerti oleh masyarakat umum.Pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan kolase, mozaik, mdan montase merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru Taman Kanak-kanak, karena proses keterampilan mozaik dan montase bagi anak usia SD merupakan kegiatan bermain sekaligus berseni dalam kegiatan anak.
3.2    Saran
          Pemahaman tentang pengetahuan dan keterampilan mozaik dan montase merupakan hal yang sangat penting bagi seorang guru Taman Kanak-kanak, karena proses keterampilan mozaik dan montase bagi anak usia Taman Kanak-kanak merupakan kegiatan bermain sekaligus berseni dalam kegiatan anak.
         Maka dari itu sangat perlu menerapkan ketiga seni rupa tersebut bertujuan untuk mematangkan emosional bagi anak sehingga anak dapat memenuhi kebutuhan setiap fase perkembangan psikologi anak.















DAFTAR PUSTAKA