MAKALAH
MONTASE DAN MOZAIK
Disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan
Kerajinan Dosen Pengampu :
Bapak Muhammad Reyhan Florean , M.Pd
Disusun
Oleh :
Kelompok
5
Ayu Novita Pristiani NPM
14186206094
Ingrid Bela Suastiaji NPM 14186206096
Lintang Permata NPM 14186206097
Desy Kartika
Sari NPM 14186206329
Kelas
: 3C
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP)
PGRI TULUNGAGUNG
Tahun
Akademik 2015/2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan
taufik-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini
berjudul “MONTASE DAN MOZAIK” merupakan tugasdari
mata kuliah Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan yang
dibina oleh Bapak Muhammad Reyhan Florean , M.Pd
Kami merasa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada
Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.
Tulungagung, Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA
PENGANTAR................................................................................... ... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iii
1.3Tujuan........................................................................................... 1
2.1 Montase....................................................................................... 2
2.2 Mozaik .................................................................................... ... 7
2.3 Proses Kreasi Montase dan Mozaik............................................ 9
2.4 Pengembangan Ide Montase dan Mozaik.................................. 11
3.2
Saran........................................................................................... 13
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mozaik dan
Montase merupakan bagian atau cabang dari seni rupa yang agak kurang
diperhatikan keberadaannya bahkan kurang dimengerti oleh masyarakat umum,
karena dari ketiga cabang seni rupa ini masih dianggap sebagai seni lukis, seni
patung, seni gambar. Dilihat dari bentuk hasilnya karya ketiga tersebut
merupakan paduan dari beberapa bagian,
karya kolase terdapat kolaborasi dari seni lukis, seni kriya, seni
dekorasi bahkan terdapat unsur ilustrasi.
Pemahaman tentang pengetahuan dan
keterampilan kolase, mozaik, mdan montase merupakan hal yang sangat penting
bagi seorang guru Taman Kanak-kanak, karena proses keterampilan kolase, mozaik,
dan montase bagi anak usia Taman Kanak-kanak merupakan kegiatan bermain sekaligus
berseni dalam kegiatan anak. Senang bermain adalah naluri badi setiap anak
terlebih pada usia dini, yang akhirnya dapat ikut serta/berperan dalam
mematangkan emosional bagi anak sehingga anak dapat memenuhi kebutuhan setiap
fase perkembangan psikologi anak.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud montase dalam
karya seni dua dimensi ?
2. Apakah yang dimaksud mozaik dalam karya seni dua dimensi ?
3. Bagaimana
proses kreasi montase dan mozaik pada Anak Usia Dini ?
4.
Bagaimana cara pengembangan ide gagasan pada anak usia dini
tentang berkarya mozaik dan montase
1.3 Tujuan Masalah
1. Menjelaskan tentang montase dalam karya seni dua dimensi
2. Menjelaskan tentang mozaik
dalam karya seni dua dimensi
3. Menjelaskan
proses kreasi montase dan mozaik pada Anak Usia Dini
4. Menjelaskan
cara pengembangan ide gagasan pada anak usia dini
tentang berkarya mozaik dan montase
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Montase
Menurut kamus
besar Bahasa Indonesia, montase adalah komposisi gambar yang dihasilkan dari percampuran unsur
beberapa sumber (Depdiknas 2001).
Karya montase
dihasilkan dari mengeposisikan beberapa gambar yang sudah jadi dengan gambar
yang sudah jadi lainnya. Gambar rumah dari majalah kemudian dipotong yang hanya
diambil Gambar rumahnya saja kemudian ditempelkan pada permukaan alas gambar.
Ini merupakan salah satu contoh sederhana dari karya montase.
Montase dua
dimensi dianggap seperti karya lukisan karena materialnya terdiri dari
gmbar-gambar yang sudah jadi hanya karena dipotong-potong lalu dipadukan
sehingga menjadi satu kesatuan karya ilustrasi. Montase disamping dibuat dua
dimensi juga tiga dimensi, montase tiga dimensi berbentuk setting.
§
Material Montase
Untuk
pembelajaran di tingkat SD tentang Motase tidaklah jauh berbeda dengan montase
pada umumnya kerena prinsip kerja antara mozaik dan montase hampir sama. Yang
membedakan hanyalah objek yang hendak dibuat dan materi yang digunakan.
Material untuk
montase yang biasa dipergunakan dalam kegiatan seni pada umumnya akan jauh
berbeda dengan material yang dipergunakan untuk media ekspresi dalam
pembelajaran montase di SD karena
montase disamping sebagai karya dua dimensi juga tiga dmensi.
§
Bahan Pewarnaan
Dalam
pembuatan Montase tidak banyak
membutuhkan bahan pewarna yang berupa cat, karena pada pembuatan karya
kolase,mozaik dan montase seringkali menggunakan pewarnaan yang sudah jadi
yaitu warna sudah ada pada benda tersebut.
Contoh: kertas berwarna tidak
perlu diberi pewarna lagi, kaca pada mozaik tidak perlu diberi pewarna lagi
Karena warna kaca itulah yang nantinya akan membuat warna-warni mozaik
tersebut. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa pewarna untuk kolase, mozaik
dan montase tidak banyak dibutuhkan , karena sudah membutuhkan warna asli.
v Teknik Membuat Montase
Karya montase
adalah karya seni rupa yang mengombinasikan dari beberapa unsur, baik unsur dua
dimensi maupun insur tiga dimensi.
Pada pembuatan
montase tidak beda jauh dengan mozaik dan kolase, yaitu membuat karya seni rupa
dengan menggunakan sistem tempel. Adapun cara menempelnya dapat dengan di lem,
dijahit, dilas dan dipaku atau cukup disusun tanpa menggunakan perekat.
Langkah – langkah pembuatan Montase
:
•
Siapkan majalah, koran atau foto
menarik yang akan digunakan, lem yang akan digunakan untuk menempel, kertas
gambar sebagai tempat menempel, gunting dan warna seperti krayon atau pensil
warna.
•
Gunting gambar yang menarik pada
majalah, koran, atau foto tersebut.
•
Kemudian tempelkan gambar
tersebut pada kertas gambar.
•
Setelah menempelkan gambar, siswa
dapat menambahkan arsiran pada latar gambar tersebut menggunakan krayon atau
pensil warna. Namun, jangan sampai warna tersebut mendominasi pada gambar
tersebut.
•
Setelah selesai, maka gambar ini
akan berbentuk susunan baru dan menghasilkan cerita yang baru.
Contoh hasil karya Seni Rupa Montase
:
Gambar-gambar ini berasal dari majalah TK dan gambar-gambar
dari internet. Pada gambar ini menceritakan kegiatan anak-anak sehari-harinya
yaitu bermain dengan teman-temannya di halamn rumah mereka.
(GAMBAR
PEGUNUNGAN)
Dari
gambar diatas yaitu bercerita tentang kehidupan di dunia. Suatu hari ada
sekelompok binatang laut Negara maju yang kesasar pada daratan di pegunungan,
dan di pegunungan tersebut terdapat persaingan antar politik yang merajalela
untuk memajukan bangsa tetapi tidak ada buktinya.
Di
satu sisi kanan terdapat gambar tokoh-tokoh politik yang saling mengejek,
adanya kancah politik untuk memperebutkan suatu kedudukan sehingga terjadinya
suatu persaingan antar kelompok ataupun individu yang menjajikan akan memajukan
bangsa dan Negara yang lebih baik lagi. Di sisi lain terdapat gambar animasi
kartun yang bingung dengan suasana baru mereka dan bukan di bawah air, mereka
merasa berbeda dengan tempat tinggalnya yang begitu maju yaitu di bawah air
berbeda dengan tempat yang di datangi sekarang ini begitu kurang memadai dan
nyaman. Mereka merasa bingung untuk pergi dari tempat itu yang sedangkan tokoh
politik sibuk bersaing.
Terdapat
satu sisi yaitu anak ayam sedang bermain laptop, yaitu dia sedang sibuk bermain
Facebook dan jejaring sosial lainnya. Tanpa di damping orangtua dalam membuka
internet dari sejak kecil, anak ayam itu tidak mengerti mana yang baik dan mana
yang buruk untuk dirinya, hanya suka bermain dengan internet. Karena adanya
masalah yang begitu rumit, maka datanglah peri untuk menyelamatkan dunia dari
kehancuran yang akan terjadi. Dia ingin menyelamatkan dunia yang kacau sehingga
nantinya damai seperti dulu kala.
v Teknik Pewarnaan pada Montase
Jarang
ditemukan pembuatan karya kolase, mozaik dan montase memberikan pewarnaan
setelah rangkaian karya tersebut jadi. Karena pemberian karya yang sudah
terangkai tidak dapat memberikan hasil akhir yang bagus.
Pewarnaan tiga
karya tersebut dilakukan pada waktu material belumn dirangkai. Kebanyakan
material sudah memiliki warna alam/asli dari benda sebelum dipakai sebagai
material kolase, mozaik dan montase. Contoh : pecahan kaca, keramik, kayu,
batu, daun.
2.2 Mozaik
Menurut kamus
besar Bahasa Indonesia, mozaik adalah seni dekorasi bidang dengan kepingan
bahan keras berwarna yang disususn dan ditempelkan dengan perakekat (Depdiknas
2001).
Pengertian
Mozaik yaitu pembuatan karya seni rupa dua atau tiga dimensi yang menggunakan
material atau bahan dari kepingan – kepingan yang sengaja dibuat dengan cara
dipotng- potong atau sudah dibentuk potongan kemudian disusun dengan ,
ditempelkan pada bidang datar dengan cara dilem. Kepingan
benda- benda itu , antara lain : kepingan pecahan keramik, potongan kaca,
potongan kertas , potongan daun, potongan kayu. Untuk membuat garis kontur yang
membaasi ruangan atau bidang tidak menggunakan pewarna yang dioleskan, tetapi
menggunakan tempelan- tempelan yang
berbeda warna. Mozaik pada umumnya masih dianggap seni lukis karna disanmping
siftanya yang dua dimensi, masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan
polanya walaupun bahannya digunakan kertas, daun, biji- bijian , kepingan kaca,
pecahan keramik dll. Mozaik dibuat dari bahan- bahan yang sifatnya leparan atau
kepingan yang kemudian ditempel pada bidang datar sehingga menjadi sebuah
gambar.Mozaik dapat diwakili ide dahulu, setelah ditentukan idenya kemudian
cari bahannya baru menentukan idena karna harus berfikir bagaimana caranya
memadukan bahan- bahan yang bermacam- macam menjadi karya.
v Material Mozaik
Mengenai
persiapan materialnya mozaik lebih mudah karena terdiri dari satu jenis bahan
material pokoknya. Pembuatan mozaik pada umumnya berbeda dengan mozaik untuk
pembelajaran di SD, teutama mengenai bahan dasarnya tetapi prinsip kerjadan
kaidah kesenirupaannya tetap sama.
1. Material Mozaik dalam Pengertian Umum
Mozaik pada umumnya adalah karya seni yang menginginkan estetika dan
memiliki tujuan praktisi yaitu untuk kepentingan terapan, karya mozaik sering
dipakai untuk hiasan dinding, pintu, sopi-sopi rumah, dan perangkat mebeler.
Pada seni modern tentang mozaik di Jepang
yang telah dikenal secara umum yaitu Patchwork and Quilting. Patchwork
and Quilting adalah seni menyambung serta mengombinasikan kain-kain perca.
Dalam menyambungkan dan mengombinasikan ini tidak terdapat aturan yang khusus,
dapat disambung dengan cara dijahit atau di lem tergantung pada kreativitas
oleh pembuatnya. Contoh karya Patchwork and Quilting adalah sarungbantal,
sprei, alas vas bunga, taplak meja, gantungan handuk, hiasan dinding, tas, alas
kaki, tempat tisu dan lainnya. Pembuatan mozaik sangatlah banyak material yang
dapat digunakan sesuai dengan kreativitas anda.
2. Material Mozaik untuk Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak
Tentu akan berbeda material yang dipakai untuk karya mozaik dengan yang
dipakai pada umumnya. Karena mozaik bagi anak SD merupakan media pengungkap ide
estetika, bukan untuk pembuatan mozaik
yang memiliki nilai praktis. Ada beberapa contoh material yang dipakai untuk
pembelajaran mozaik di tingkat SD, antara laim : kertas, kancing baju, potongan
kain,biji-bijian, daun kering, potongan kayu,potongan tripleks uang
kecil-kecil, biji korek api, dan lainnya karena seni mozaik itu sangat banyak
bahannya, yang utama adalah kreativitas anda memilih dan mengajak siswa untuk
berekspresi dengan media yang anda tentukan.
v Teknik Membuat Mozaik
Mozaik terdiri
dari dua dimensi dan tiga dimensi. Tetapi prinsip kerjanya sama, yaitu
menempelkan potongan benda-benda lain. Benda-benda tersebut dapat berupa
pecahan kaca, pecahan keramik, potongan kayu, batu, gunting, kertas, guntingan
dari daun kering, dan lain sebagainya selama masih berbentuk potongan yang
lembarnya dapat disusun dalam bidang yang telah disediakan.
Pewarnaan pada
mozaik ini dipilih dari bahan/material mozaik yang akan di tempel yang memiliki
warna asli, artinya warna tersebut asli dari warna kaca, mika, keramik, daun,
kayu, sehingga nantinya tidak perlu menambahkan pewarnaan setelah ditempelkan.
Untuk menghasilkan corak gambar yang elastis atau dekoratif, maka anda harus
mengatur warnanya tersebut dari susunan materialnya.
Salah satu contoh dalam pembuatan
mozaik :
Siapkan kertas
karton/kertas tebal yang diberi pola atau motif gambar. Karena bahan dasarnya
dari karton atau kertas lain, maka maaterialnya yang ditempelkan adalah
potongan kertas, daun, rumput kering, plastik.kemudian tempelkan dengan
menggunakan lem disusun menurut tujuan gambar yang diinginkan.
Untuk material
seperti kaca, kayu, keramik, batu, biasanya ditempelkan pada dinding, tembikar,
lantai atau papan yang diperuntukan untuk hiasan mozaik
Contoh hasil karaya Seni Rupa Mozaik
:
Dalam menempel mozaik ini dibutuhkan ketelitian, kecermatan
dan yang paling utama adalah kesabaran. Jika tidak memiliki kesabaran maka
gambar yang dibuat tidak dapat diselesaikan dengan baik karena dalam menempel
dan memadukan warna-warna sangatlah susah. Dalam pemilihan kertas lebih baik
menggunakan majalah bekas karena dengan majalah bekas kita akan mendapatkan
berbagai variasi warna dan tingkat warnanya lebih cerah. Kelompokkan
warna-warna yang sama agar mudah dalam memilih, jika dicampur menjadi satu akan
menghambat dalam memilih warna. Menempel menggunakan jari tangan agak sedikit
susah karena banyak potongan yang lain ikut menempel pada jari kita. Gunakan
alat bantu yang ujungnya agak lancip, misalnya ujung gunting atau pensil.
Dengan cara ini akan lebih mudah dan lebih cepat. Dalam memadukan warna jika memperhatikan
gelap terang warna maka akan menghasilkan gambar yang lebih bagus. Sekian
pengalaman menggambar menggunakan teknik mozaik dari saya semoga bermanfaat dan
selamat mencoba.
2.3 Proses Kreasi Mozaik dan Montase pada Anak Usia Dini
Proses kreasi
atau proses kreatif merupakan tahapan yang harus dilalui oleh seseorang dalam
suatu karya seni yag dalam hal ini adalah kolase, mozaik, dan montase. Mulai
dari proses memperoleh, dan menemukan sumber ilham atau inspirasi, gagasan
hingga proses mewujudkan dalam karya kolase, mozaik, dan montase. Dalam hali
ini impresi yang dirasakan, dipikirkan, dan dihayati oleh seseorang dituangkan
sebagai ekspresi yang personal dalam wujud karya kolase, mozaik, dan montase.
Kreasi dalam
pembuatan karya tersebut melalui tahapan-tahapan, yaitu: tahap rasa, tahap
karsa, tahap cipta dan tahap karya. Tahapan dari yang bersifat rasa dan karsa
sampai ke bentuk yang bersifat fisikal.
1.
Tahapan Rasa
Merupakan
proses psikologi yang terjadi dalam diri seseorang pada saat stimulus ditangkap
oleh seseorang melalui fungsi indrawi. Hal ini melalui proses pengamata,
pemusatan perhatian dan kesadaran estetika terhadap objek yang kemudian
diapresiasikan sehingga memperoleh rangsangan yang bersifat internal yang
berasal dari luar dirinya. Stimulus yang berupa rangsangan ini menimbulkan
semacam getaran atau dalam istilahnya Cicelia “sensasi indrawi” (2006). Sensasi
ini pada aealnya belum memiliki makna, tetapi lama kelamaan dapat menjadi
bermakna karena bertambahnya pengalaman personal yang selalu berdekatan dengan
seni.
Selanjutnya
proses mempersepsi, proses ini merupakan lanjtan dari proses rasa sensasi, lalu
setelah dirasakan akan menimbulkan kesan yang memiliki makna tertentu pada
dirinya. Dalam proses pencerapan ini terjadilah asosiasi dan mekanisme
kemampuan (intelektual) yang lain, yaitu: kemampuan membedakan (diferensiasi),
kemampuan membandingkan (komparasi). Kemampuan persamaan (analogi) yang
akhirnya dapat menyimpulkan (sintesis). Dan kesemuanya ini menghasilkan
pengalaman bermakna yang lebih luas dari sebelumnya.
2.
Tahapan Karsa
Merupakan proses psikologi yang terjadi pada diri seseorang yang memiliki
kaitan dengan rangkaian proses merenungkan, proses menanggapi, proses menikmati
kesan pada saat akan menuangkan gagasan dalam berkarya.
Proses merenungkan, merupakan proses dalam membangun tanggapan-tanggapan
yang mendalam terhadap sensasi-sensasi indrawi yang sering disebut pula sebagai
kesan (impresi). Adapun tanggapan atau kesan (impersi) yang ada kaitannya
dengan pemikiran secara sadar disebut interprestasi, sedangkan
tanggapan-tanggapan atau kesan yang ada hubungannya dengan perasaan seseorang
disebut emosi.
Untuk merespon atau menanggapi kesan yang lebih mendalam dibutuhkan fungsi
aktif intelektual yang kemudian dipadukan dengan emosi. Dari perpaduan
fungsi-fungsi ini akan membentuk pemahaman yang dalam mengenai apa yang telah
dirasakan oleh seseorang dalam proses menikmati suatu seni. Emosi estetis
adalah emosi timbul karena impersi (kesan) yang mendalam terhadap perasaan pada
waktu terjadi sensasi dalam proses penikmatan seni. Maka tanpa faktor impresi,
suatu proses penikmatan seni tidak dapat tercapai.
Rasa dan karsa merupakan rangkaian proses yang saling berhubungan dan
merupakan tahapan yang sangat penting., karena proses ini sebagai sumber
munculnya gagasan atau inspirasi yang kemudian diekspresikan. Gagasan atau
inspirasi merupakan sumber untuk prosesnya kreasi yang kemudian dimunculkan
berupa ungkapan secara spontan dan melalui proses pencarian/terencana tentang ide
dengan diupayakan secara sengaja. Jadi, pemunculan gagasan atau inspirasi dapat
dengan cara spontan dan secara sengaja (terencana).
3.
Tahap Cipta
Mencipta,
maksudnya merupakan proses memanifestasikan atau menghadirkan sesuatu gagasan
atau imajinasi seni menjadi bentuk karya fisik berupa karya dua dimensional.
Gagasan atau imajinasi yang berupa rancangan pikiran abstrak kemudian melalui
proses pemfisikan menjadi bentuk fisik yang bersifat indrawi. Kesan yang
dirasakan dan dipersepsikan oleh seseorang pada saat penikmatan seni kemudian
diolah dalam proses fisik menjadi bentuk fisik.
4.
Tahap Karya
Karya merupakan proses dari gagasan atau ide dan berkembang menjadi fisik
(cipta) yang ppada akhirnya terbentuklah “karya seni rupa”. Seperti kolase, mozaik,
dan montase. Hasil karya penaplikasiannya mengikuti kaidah-kaidah estetika
namun bentuk fisiknya tergantung dari teknik (imitasi dan modifikasi) yang
digunakan.
Bentuk imitasi adalah meniru hal-hal yang telah ada, sehingga dalam
berkarya berusaha menciptakan karya sesuai dengan bentuk yang sebenarnya.
Bentuk modifikasi dibagi beberapa cara, yaitu: stilisasi, adalah mengubah
bentuk dengan cara deformasi adalh mengubah bentuk dengan cara menyederhanakan
bentuk struktur bentuk sebuah objek estetis, distori adalah proses perubahan
bentuk-bentuk dengan cara menghancurkan struktur bentuk sebuah objek estetis.
Hal ini banyak terjadi pada pembuatan karya seni moozaik.
2.4 Pengembangan Ide gagasan pada Anak Usia Dini tentang Berkarya Mozaik
dan Montase
Anak harus diberikan stimulus estetis atau rangsangan berekspresi untuk
mengungkapkan idenya kepada mereka yang belum mempunyai ide. Agar terarah dan
mengerti rambu-rambu tentang kolase, mozaik, dan montase, maka perlu diberikan
gambaran secara sederhana tentang batasan-batasan dan media bahan dan alat.
1.
Bahan dan Alat
Anak Usia Dini imajinasinya masih
murni, sehingga proses pengungkapan imajinasi mereka menjadi sebuah karya rupa
seperti halnya mereka sedang bermain Dalam penggunaan alat harus dipertimbangkan
segi keamanannya, karena tidak jarang pada anak usia dini dalam kegiatan
pembelajaran, apalagi kegiatan tentang seni rupa maka anak-anak dalam
belajarnya didominasi oleh bermain yang sering mengarah kepada bercanda. Oleh
karena itu, harus
menyiapkan alat yang cukup aman untuk pembelajaran kolase, mozaik, dan montase.
Bahan dan alat untuk karya kolase, mozaik, dan montase di Taman Kanak-kanak.
Bahan : Kertas, kain, gabus, lem, daun kering,
sedotan, gelas bekas aqua, potongan kayu dadu , benang, biji-bijian, sendok
plastik, karet, benang, manik-manik, atau masih banyak media lain.
Alat : gunting khusus untuk anak-anak, penggaris
Beberapa karya yang dapat
dikerjakan oleh anak usia dini di SD yaitu:
1. Mozaik
a.
Mozaik dua dimensi guru sediakan
kertas karton kemudian siswa mengisi potongan-poongan kertas yang warna- warni
dengan mengunakan lem dapat juga mengunakan daun kering.
b.
Mozaik tiga dimensi menyediakan
botol plastik, gelas aqua,kendi dari gerabah.menempelpotongan kertas-kertas dan
daun kering, dan biji-bijian yang telah disediakan.tempel sesuai dengan selera
dan motuf yang telah disediakan. Dapat berupa kupu-kupu, burung dan binatang lainnya.
2. Montase
a.
Jika taman berpasir ajak
anak-anak membuat market pada taman langsung dengan mengunakan bekas kardus,
kotak rokok, korek api, daun kering , keramikpecahan krikil dan lain-lain.
b.
Montase dua dimensi sediakan
potongan kertas dari yang sudah di gunting seperti gambar kendaraan, orang,
tumbuhan dan lain-lain. Memadukan gambar sehingga menjadi satu kesatuan
c.
Memotong kertas warna dengan
motif-motif mobil-mobil, kerta, rumah, pohon, binatang matahari bintang dan
lain-lain. Dengan cara teknik menempil sebuah gambar dengan ilustrasi.
d.
Bentuk atau imajinasibagi anak usia
dini yaitu:
a.
Sederhana
b.
imitatif
c.
interpretatif
d.
abstrak
BAB III
PENUTUP
\3.1 Kesimpulan
Pada ketiga
seni rupa yaitu, mozaik, kolase dan montase kurang di perhatikan masyarakat.
keberadaannya bahkan kurang dimengerti oleh masyarakat umum.Pemahaman tentang
pengetahuan dan keterampilan kolase, mozaik, mdan montase merupakan hal yang
sangat penting bagi seorang guru Taman Kanak-kanak, karena proses keterampilan
mozaik dan montase bagi anak usia SD merupakan kegiatan bermain sekaligus
berseni dalam kegiatan anak.
3.2 Saran
Pemahaman tentang pengetahuan dan
keterampilan mozaik dan montase merupakan hal yang sangat penting bagi seorang
guru Taman Kanak-kanak, karena proses keterampilan mozaik dan montase bagi anak
usia Taman Kanak-kanak merupakan kegiatan bermain sekaligus berseni dalam
kegiatan anak.
Maka dari itu sangat perlu menerapkan
ketiga seni rupa tersebut bertujuan untuk mematangkan emosional bagi anak
sehingga anak dapat memenuhi kebutuhan setiap fase perkembangan psikologi anak.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar